Sabnabila Khoerun Nisa
this is my notes
Jumat, 17 April 2015
Selasa, 24 Februari 2015
bicaralah!
Ya Rabb. Kini aku tahu dan mengerti siapa sahabat sejatiku.
Terima kasih telah menyadarkanku. Aku tertunduk di depanmu untuk bercerita.
Aku merasa kesal. Aku seperti dibawah tanah. Tak dimengerti.
Kau tahu oleh siapa? Tapi aku berharap, semoga pemikiranku ini salah. Aamiin.
Disaat aku bertanya, tetapi pertanyaan itu kembali kepadaku
seperti ada kaca yang membuat memantul. Dengan kebingungan, aku mengambil
keputusan. Kau tahu stetelah itu apa yang terjadi? Kaca itu pecah, menandakan
tak setuju. Ia menganggap ada jawaban yang lebih bijak. Ia hanya berbicara
dibalik kaca saja seperti bayangan. Ia seolah menyalahkanku. Memang
menyalahkanku. Aku tahu.
Aku kesal. Kalau sudah memiliki jawaban yang lebih bijak,
kenapa diam??????????????? Seolah-olah memberi hak kepadaku sepenuhnya.
Aku dianggap ‘dodol’.
Aku cerdas. Aku tegaskan, aku cerdas!
Sabtu, 21 Februari 2015
Malamku
Selamat datang duhai malam. Selalu merindumu dalam hening.
Menunggu untuk bertemu gelapmu. Temani aku. Dengarkan aku bercerita.
Dinginmu kini semakin menusuk. Membuatku tak bertahan lama.
Tapi selalu ku rindukan, percayalah.
Malam. Kau hanya milikku sekarang. Tolong dengarkan aku. Jikalau
mampu, masuklah ke dalam hatiku agar kau tahu apa yang kurasa sebenarnya.
Aku tak bisa bicara banyak. Ada hal yang tidak bisa
diucapkan oleh bibirku yang beku, tidak bisa didengar oleh telingamu yang
lembut.
Malam. Aku ingin basahi pipi. Aku ingin lepas.
Malam. Miliki aku. Buatku bercerita semuanya padamu. Jadilah
sahabat terbaikku. Ingin kusandarkan semua dibahumu. Buatku merasa nyaman. Buatku
merasa tentram. Aku ingin beristirahat sejenak didekapanmu. Lindungi aku.
Jangan cepat pergi, malam.
Tapi aku mengerti, ini bukan waktumu untukku lagi, tapi
berjanjilah akan datang lagi menemaniku. Aku selalu merindukanmu, malam.
Jumat, 20 Februari 2015
Tak Pernah Berubah
Aku masih seperti dulu. Selalu nyaman bersamanya, berada
didekatnya, melihatnya. Masih sama seperti kemarin, seminggu yang lalu,sebulan
yang lalu, setahun yang lalu bahkan sampai dua tahun yang lau.
Harum tubuhnyapun tak berubah, masih sama seperti yang ku
simpan di memori. Hangatnya selalu aku rasakan sampai sekarang. Masih merasa
tenang melihatmu terlelap. Aku tak inginkan rasa ini berubah, kecuali karena
takdir.
Andaikan kau tahu. Rasanya, tak ingin berlalu saat itu, tak
alihkan pandangan saat itu, hanya tertuju padamu. Tak ingin melewatkan itu.
Terkadang ku tersenyum sendiri mengingat yang pernah
terjadi. Aku tak menyesali itu. Aku takkan melupakan itu.
Sempat terlintas, kau berpaling, aku mengerti. Pasti akan beruntung wanita itu. Tak berharap lebih, aku menyadari
keputusanku.
Aku beruntung. Aku bersyukur. Aku juga yakin ini terbaik.
Jika bukan engkau orangnya, pasti ada rencana baik dari-Nya.
Kamis, 12 Februari 2015
Satu Hati
Sabnabila Khoerun Nisa
Sab, Sabna, Sabil, Nabila, Bila, La, Nisa, Anisa, Ica
Belo, Be, Lo, Oleb, Bebek
Rindu, diizinkankah?
Ya rabb..
Kadang aku rindu masa "itu", diizinkankah?
Tetapi, aku selalu lebih menjaga hati kini. Aku tak ingin mengulanginya lagi.
Bantu aku..
Aku ingin masa "itu" menjadi kenangan saja, tidak untuk terulang lagi hingga sampai saatnya 'diakui'.
Kini aku tidak ingin berlebihan, hanya realistis.
Aku ingin, tapi setelah menghadap orangtuaku terlebih dahulu. Harus memintaku dengan niat baik. Jika diizinkan, aku akan menjalani masa yang jauh lebih indah dari masa "itu".
PASTI. 12022015
Kadang aku rindu masa "itu", diizinkankah?
Tetapi, aku selalu lebih menjaga hati kini. Aku tak ingin mengulanginya lagi.
Bantu aku..
Aku ingin masa "itu" menjadi kenangan saja, tidak untuk terulang lagi hingga sampai saatnya 'diakui'.
Kini aku tidak ingin berlebihan, hanya realistis.
Aku ingin, tapi setelah menghadap orangtuaku terlebih dahulu. Harus memintaku dengan niat baik. Jika diizinkan, aku akan menjalani masa yang jauh lebih indah dari masa "itu".
PASTI. 12022015
Rabu, 11 Februari 2015
takdir takkan tertukar
Ya rabb, aku mendekat padamu..
Bantu aku, damping aku, melewati kerikil ini
Aku akan naik kelas, aku percaya
Jaga hatiku ya allah..
Aku akan besar, aku akan hebat, begitu pula pendampingku
Dekatkan jika baik, tapi tetap lindungiku sebelum “halal”
Aku sadar ya rabb, banyak kehilafan yang aku buat sewaktu
kemarin.
Banyak dosa yang ku perbuat
Aku ingin mengurangi ya allah, jikalau mampu akan kuhapus..
Ya allah dampingi aku, terutama dimasa ku belajar sekarang
ini
Aku belum terbiasa, kebiasaan itu sudah berulang lebih dari
tujuh ratus hari
Aku kaget, akan sesepi ini yang kurasa, akan “kosong” ini
yang kurasa
Aku belajar ya allah aku coba, aku akan berusaha karena aku
mampu..
Aku percaya takdirmu takkan tertukar
Aku percaya takdirmu yang terbaik dari yang terbaik
Kini aku hanya menjalankan takdir dan selalu berusaha
“memantaskan diri” 11022015
Langganan:
Postingan (Atom)