Disaat kita masih bisa tersenyum bahagia dengan harapan,
kita sangat terbuai oleh harapan. Menikmati hari, sebenarnya hanya dengan
harapan. Dikarenakan kita hanyut terbuai, jadi semua seakan indah, seakan akan
tetap baik baik saja bahkan seakan hidup ini akan mengikuti keinginan kita.
Kita lupa, setiap keputusan itu ada dua
hal, yang baik dan yang terbaik. Kita hanya fokus ke yang baik saja tanpa
memikirkan yang terbaik. Waktu siang, senja ke malam terbuang begitu saja. Kita
berpikiran esok pasti tetap kan ada matahari yang menyinari hari-hari baik
“dianggapnya”. Kita tidak memikirkan, bagaimana jika esok hujan? Akankah tetap
ada matahari? Tentu tidak.
Lalu, apa yang akan kita lakukan? Tersenyumkah? Atau ikut
menitikan air mata bersama hujan?
Kita kecewa? Ya pasti, tapi mungkin ini keputusan kedua,
yang terbaik.
Kita sedih? Ya tentu, tapi jika ini terbaik, pasti ada hal
yang bisa membuat lebih bahagia.
Kita sudah melakukan kesalahan, akankah kita melakukan
kesalahan lagi?
Kita juga lupa, disaat kita ditempatkan dititik terendah,
kita dimainkan seperti “per” yang ditekan rendah untuk meloncat lebih tinggi. Matahari
yang hari ini tak datang, tidak akan berpengaruh dengan matahari dihari
selanjutnya. Jadi, jangan mudah menentukan pilihan karena hanya melihat satu
sisi atau satu sudut pandang.
Bisa saja, matahari dihari selanjutnya akan bersinar terang
lebih dari hari-hari kemarin. Akan tetapi, bisa juga mataharinya tidak akan
bersinar. Ingat, ini kemungkinan. Jadi, pasti ada hal yang baik dan hal yang
terbaik. Hal yang kita anggap baik itu
belum tentu jadi hal yang terbaik. Tetapi, hal yang terbaik, sudah pasti baik
untuk kita.
Disaat kita sudah terlanjur ikut menitikan air mata bersama
hujan, ada beberapa hal yang harus kita lakukan. Kita harus kembali membangun
harapan, ingat persiapkan dengan kedua kemungkinan itu. Memang, dengan harapan
kita bisa semangat kembali dan bisa tersenyum kembali. Tapi ingat, jangan
terbuai lagi. Kita juga harus berhenti menitikan air mata dan memberi waktu
kepada mata kita untuk beristirahat agar bisa melihat matahari esok hari. Jika
kita bergantung pada seseorang, bayangkan, berapa orang yang dibutuhkan untuk
menerbangkan sebuah kapal? Tetapi jika kita tidak bergantung kepada orang lain,
kita dapat mengendalikan kapal sendiri, bayangkan, berapa orang yang dapat kita
bawa terbang menggunakan kapal. Jadi, hal yang bisa diambil pelajarannya yaitu disaat kita jatuh, hanya diri sendiri yang dapat
membangunkan kita sendiri. 9814