Selasa, 24 Februari 2015

bicaralah!

Ya Rabb. Kini aku tahu dan mengerti siapa sahabat sejatiku. Terima kasih telah menyadarkanku. Aku tertunduk di depanmu untuk bercerita. 

Aku merasa kesal. Aku seperti dibawah tanah. Tak dimengerti. Kau tahu oleh siapa? Tapi aku berharap, semoga pemikiranku ini salah. Aamiin.

Disaat aku bertanya, tetapi pertanyaan itu kembali kepadaku seperti ada kaca yang membuat memantul. Dengan kebingungan, aku mengambil keputusan. Kau tahu stetelah itu apa yang terjadi? Kaca itu pecah, menandakan tak setuju. Ia menganggap ada jawaban yang lebih bijak. Ia hanya berbicara dibalik kaca saja seperti bayangan. Ia seolah menyalahkanku. Memang menyalahkanku. Aku tahu.

Aku kesal. Kalau sudah memiliki jawaban yang lebih bijak, kenapa diam??????????????? Seolah-olah memberi hak kepadaku sepenuhnya.

Aku dianggap ‘dodol’. 
Aku cerdas. Aku tegaskan, aku cerdas!

Sabtu, 21 Februari 2015

Malamku

Selamat datang duhai malam. Selalu merindumu dalam hening. Menunggu untuk bertemu gelapmu. Temani aku. Dengarkan aku bercerita.

Dinginmu kini semakin menusuk. Membuatku tak bertahan lama. Tapi selalu ku rindukan, percayalah.

Malam. Kau hanya milikku sekarang. Tolong dengarkan aku. Jikalau mampu, masuklah ke dalam hatiku agar kau tahu apa yang kurasa sebenarnya.

Aku tak bisa bicara banyak. Ada hal yang tidak bisa diucapkan oleh bibirku yang beku, tidak bisa didengar oleh telingamu yang lembut.

Malam. Aku ingin basahi pipi. Aku ingin lepas.

Malam. Miliki aku. Buatku bercerita semuanya padamu. Jadilah sahabat terbaikku. Ingin kusandarkan semua dibahumu. Buatku merasa nyaman. Buatku merasa tentram. Aku ingin beristirahat sejenak didekapanmu. Lindungi aku.

Jangan cepat pergi, malam.

Tapi aku mengerti, ini bukan waktumu untukku lagi, tapi berjanjilah akan datang lagi menemaniku. Aku selalu merindukanmu, malam.

Jumat, 20 Februari 2015

Tak Pernah Berubah



Aku masih seperti dulu. Selalu nyaman bersamanya, berada didekatnya, melihatnya. Masih sama seperti kemarin, seminggu yang lalu,sebulan yang lalu, setahun yang lalu bahkan sampai dua tahun yang lau.

Harum tubuhnyapun tak berubah, masih sama seperti yang ku simpan di memori. Hangatnya selalu aku rasakan sampai sekarang. Masih merasa tenang melihatmu terlelap. Aku tak inginkan rasa ini berubah, kecuali karena takdir.

Andaikan kau tahu. Rasanya, tak ingin berlalu saat itu, tak alihkan pandangan saat itu, hanya tertuju padamu. Tak ingin melewatkan itu.
 
Terkadang ku tersenyum sendiri mengingat yang pernah terjadi. Aku tak menyesali itu. Aku takkan melupakan itu.

Sempat terlintas, kau berpaling, aku mengerti. Pasti akan beruntung wanita itu. Tak berharap lebih, aku menyadari keputusanku.

Aku beruntung. Aku bersyukur. Aku juga yakin ini terbaik. Jika bukan engkau orangnya, pasti ada rencana baik dari-Nya.

Kamis, 12 Februari 2015

Satu Hati

Sabnabila Khoerun Nisa

Sab, Sabna, Sabil, Nabila, Bila, La, Nisa, Anisa, Ica

Belo, Be, Lo, Oleb, Bebek

Rindu, diizinkankah?

Ya rabb..
Kadang aku rindu masa "itu", diizinkankah?
Tetapi, aku selalu lebih menjaga hati kini. Aku tak ingin mengulanginya lagi.
Bantu aku..
Aku ingin masa "itu" menjadi kenangan saja, tidak untuk terulang lagi hingga sampai saatnya 'diakui'.
Kini aku tidak ingin berlebihan, hanya realistis.
Aku ingin, tapi setelah menghadap orangtuaku terlebih dahulu. Harus memintaku dengan niat baik. Jika diizinkan, aku akan menjalani masa yang jauh lebih indah dari masa "itu".
PASTI. 12022015

Rabu, 11 Februari 2015

takdir takkan tertukar




Ya rabb, aku mendekat padamu..

Bantu aku, damping aku, melewati kerikil ini

Aku akan naik kelas, aku percaya 



Jaga hatiku ya allah..

Aku akan besar, aku akan hebat, begitu pula pendampingku

Dekatkan jika baik, tapi tetap lindungiku sebelum “halal”

Aku sadar ya rabb, banyak kehilafan yang aku buat sewaktu kemarin.

Banyak dosa yang ku perbuat

Aku ingin mengurangi ya allah, jikalau mampu akan kuhapus..

Ya allah dampingi aku, terutama dimasa ku belajar sekarang ini

Aku belum terbiasa, kebiasaan itu sudah berulang lebih dari tujuh ratus hari

Aku kaget, akan sesepi ini yang kurasa, akan “kosong” ini yang kurasa

Aku belajar ya allah aku coba, aku akan berusaha karena aku mampu..

Aku percaya takdirmu takkan tertukar

Aku percaya takdirmu yang terbaik dari yang terbaik

Kini aku hanya menjalankan takdir dan selalu berusaha “memantaskan diri” 11022015